BMKG : Hujan Deras di Surabaya dan Sekitarnya Fenomena Lokal, Bukanlah La Nina

BMKG : Hujan Deras di Surabaya dan Sekitarnya Fenomena Lokal, Bukanlah La Nina

Rakyatmerdeka.co – Surabaya dan sekitarnya dirundung hujan deras pada Senin (30/5) malam sampai banjir. Hujan itu fenomena lokal, bukanlah fenomena La Nina.

” Sebenarnya pada umumnya beberapa wilayah Indonesia sudah mulai banyak masuk ke kemarau sekarang ini. Sedang hujan seperti di Surabaya sifatnya lokal seperti itu dapat berlangsung di banyak wilayah, ” tutur Deputi Bagian Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi serta Geofisika (BMKG) Mulyono Rahadi Prabowo, Selasa (31/5/2016).

Menurut dia, masa transisi dari musim hujan ke kemarau sudah sedikit terlambat memasuki awal Juni ini. Tetapi di lokasi Jawa, memasuki akhir Mei mendekati Juni, masih banyak curah hujan yang besar namun sifatnya lokal serta tak rata semua lokasi.

” Seperti di Sumedang, hujan juga cukup besar walau hanya wilayah, seperti di Surabaya. Lokasi Jawa Tengah ke timur semakin banyak yang curah hujannya kecil. Namun skala lokal berlangsung dinamika atmosfer, menyebabkan tumbuh awan ditempat, terjadi hujan juga sebenarnya terbatas tempat itu saja. Hujan lokal seperti itu umumnya intensitasnya malah naik walau durasinya pendek, ” terang Mulyono.

Dalam keadaan intensitas hujan yang naik dengan durasi pendek itu, lanjut dia, air hujan dapat diserap tanah atau jadi air permukaan. Nah, lantaran karakter hujan lokalnya dadakan, jadi daya serap tanah terbatas serta air hujan condong dialirkan di permukaan di beberapa tempat spesifik, jadi banjir.

” Peluang di Surabaya serta sekitarnya, tak di semua lokasi, ” tambah Mulyono.

Apakah hujan lokal itu juga tanda-tanda awal dari fenomena La Nina yang diperkirakan akan tiba pada tahun ini?

” Belum. La Nina masihlah jauh, kelak baru bulan Juli-Agustus-September, ” jawabnya.(rm)

Related posts

Leave a Comment