HANAKO MENINGGAL WARGA JEPANG BERDUKA

Rakyatmerdeka.co – Internasional Penggemar binatang di Jepang berduka atas kematian Hanako, gajah tertua di negara itu. Hanako yang mati di umur 69 tahun ini pernah jadi perhatian dikarenakan situasinya yang berakhir pada petisi.

Hanako, yang bermakna ‘anak bunga’, jadi perhatian tahun lalu sehabis ada kampanye internasional buat meningkatkan situasi hidup gajah yang mulai menua. Demikianlah ditulis AFP, Minggu (29/5/2016).

Yang memicu kematian Hanako belum didapati. Autopsi bakal dijalankan dalam tempo dekat serta badan gajah ini bakal disumbangkan untuk pengamatan medis.

Menurut Guinnes World Records, gajah tertua yang pernah ada adalah Lin Wang yang bertahan hidup sampai umur 86 th.. Dia mati di Kebun Binatang Taipei pada 2003. Gajah yang ada di penangkaran dapat berumur kian lebih 40 th..

Warga yang berduka memadati Kebun Binatang Inokashira di Tokyo. Kian lebih 70 kartu duka cita ditinggalkan untuk Hanako.

” Pengagum mendatangi kebun binatang untuk menempatkan bunga di depan pagar kandang Hanako, ” kata petugas informasi dan pendidikan Kebun Binatang Inokashira, Hiroshi Mashima

Mashima memaparkan, Hanako mati sesudah 20 petugas mengusahakan untuk membuatnya berdiri dengan tali. Itu merupakan tehnik yang umum diperlukan waktu gajah terus menerus tergeletak di lantai. Gajah mati apabila dia sangat lama tergeletak di satu sisi dikarenakan dapat menghancurkan organ dalamnya.

” Dia mati dalam diam dan dengan tenang. Ini benar-benar menyedihkan. Dia merupakan gajah yang paling di cintai di Jepang, ” kata Kepala Kebun Binatang Inokashira, Kiyoshi Nagai kepada media Jepang, Kyodo.

Hanako jadi buah bibir umum tahun lalu sehabis seseorang aktivis hak binatang asal Kanada menulis narasi di situs (blog) yang menyayat hati. Tulisan itu berakhir pada petisi ‘Help Hanako’ dengan photo gajah itu yang memperlihatkan muka sedih. Petisi itu jadi viral serta diteken kian lebih 400. 000 orang.

” Saya kaget serta kecewa lihat keadaan kurungannya. Dia betul-betul sendirian didalam kandang dari semen yang kecil serta tandus. Betul-betul tak nyaman serta tak ada stimulasi yang didapatkan. Dia cuma berdiri disana, seperti tak bernyawa, seperti patung, ” catat Ulara Nakagawa.

Hanako dibawa ke Jepang pada 1949 waktu dia berumur 2 th. sebagai hadiah dari pemerintah Thailand. Kisahnya diwujudkan dalam buku narasi anak-anak sampai drama tv.

Dia juga mempunyai waktu lalu yang kelam. Hanako pernah menginjak-injak pria mabuk yang masuk ke kandangnya pada 1956 dan seseorang penjaga kebun binatang satu tahun kemudian.

Related posts

Leave a Comment