Rakyatmerdeka.co – News Bakal calon Gubernur DKI petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyayangkan segala hal yang menjadi sensitif mendekati Pilgub 2017. Ahok berharap Pilgub DKI kali ini berjalan dengan tenteram tanpa menyinggung salah satunya golongan.
” Semua jadi peka bila menjelang Pilgub. Amat disayangkan Jakarta rusak seandainya dikarenakan kursi gubernur, ” kata Ahok waktu memberi pidato pada acara Deklarasi Pilgub Damai yang diadakan Relawan Nusantara (RelaNU) di Wisma Pada, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, (21/10/2016).
Ahok menceritakan saat dia maju jadi Bupati Belitung Timur, ada wanita menghujat dia dikarenakan latar belakang agama. Waktu itu dia pernah kebingungan menjawab pertanyaan dari wanita itu mengenai pembangunan tempat beribadah di daerah itu.
” Lalu saya dibantu jawab dengan ibu hajjah di samping saya, dia berkata ‘Belanda saja yang menjajah kita, cuma mendirikan 1 gereja. Ahok ini bukan menjajah kita, Ahok ini melamar jadi pegawai kita’, ” kata Ahok.
Baca Juga : ” Tanggapan Ahok Ketika Di Sebut Anak Tirikan Madrasah “
Ahok melanjutkan cerita waktu itu dia masih dilihat sebelah mata. Tetapi ada seorang ustaz yang meyakinkan dia untuk tetap maju tanpa menghiraukan asumsi skeptis para penghujatnya.
” Setelah itu saya dapat 57 % suara. Jadilah saya Bupati di kampung yang mayoritasnya muslim. Jadilah saya bupati pertama yang membuat jaminan pendidikan, kesehatan, ” kata Ahok.
Ahok juga mengatakan tak etis menghina agama tertentu. Hal semacam itu di sebutkan Ahok dikarenakan semasa kecilnya telah miliki kebiasaan hidup rukun antar umat beragama.
” Apakah kita berani menghina Alquran sebagai satu kebenaran dari Tuhan. Kita dapat mempelajari, merasakan, bagaimana kita hidup di Indonesia, ” tutur Ahok.
Diakhir pidato, Ahok mengharapkan supaya bisa jadi pemimpin yang amanah. ” Saya perlu dukungan doa dari bapak, ibu, serta anak yatim agar saya tetap amanah, ” tutupnya.
