Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Internasional

Bahasa-Indonesia1

Kemendikbud (Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) yang mengklaim Bahasa Indonesia memenuhi syarat besar menjadi bahasa internasional. Hal itu diungkapkan Dagang Sunendar bahwa, bahasa Indonesia telah memenuhi syarat menjadi bahasa pengantar ASEAN.

“Yang pertama penutur Bahasa Indonesia itu banyak. Angkanya lebih dari 300 juta penutur. Bukan hanya di Indonesia saja, tapi di negara lain dengan dialek berbeda,” katanya di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Selatan, Jumat 21 Februari 2020.

Penutur Bahasa Indonesia, ada yang berada di Timor Leste, Malaysia, Singapura, Brunei Darusalam, Thailand Selatan hingga di Filipina Selatan.

Dadang yang mengatakan Bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang sebenarnya mudah dipelajari orang asing. Untuk itu, dalam waktu tiga tahun belakangan pihaknya sudah mengirim 793 pengajar Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) ke 29 negara.
“Tidak hanya BIPA. Kita juga menyusun bahan ajar untuk BIPA,” katanya.
Bahan ajar untuk BIPA tersebut akan dikirimkan ke seluruh duta besar di negara asing. Dan diharapkan bisa dijadikan bahan ajar bagi warganya yang ingin belajar Bahasa Indonesia.

Kemudian secara politik, sosial dan ekonomi, Indonesia termasuk negara yang stabil di beberapa tahun belakangan. Karena ini jadi salah satu syarat penting bahasa negara bisa jadi bahasa Internasional.

Lihat juga:

Pernikahan Hantu di China? Seram!

“Bahasa mudah dipelajari orang asing. Ini bisa cepat, dalam artinya Bahasa Indonesia akan mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan bagi siapa saja,” ungkapnya.

Namun akan sulit, jika Indonesia tidak siap secara politik, sosial, ataupun ekonomi.
Dia menilai, belakangan hal itu kian akan membaik. Selain tantangan politik, sosial, ekonomi, warga Indonesia harus bangga dengan bahasanya.

“Sikap masyarakat Indonesia yang terhadap bahasa Indonesia sendiri. Masih ada yang belum bangga, belum menghormati, dan masih menganggap fungsi bahasa Indonesia hanya sebagai alat komunikasi saja. Salah,” kata Dadang.

Menurut Dadang, fungsi utama bahasa Indonesia adalah cerminan jati diri bangsa sendiri. Selain itu juga menjadi kebanggaan dan alat pemersatu Bangsa Indonesia.

“Untuk menjembatani hal itu, maka diperlukannya bahasa. Termasuk juga sebagai alat komunikasi budaya. Dari badan BPIP, kalau Pancasila tidak disosialisasikan menggunakan Bahasa Indonesia secara baik dan benar, tak mungkin kita yang bisa hidup tanpa berbangsa dan bernegara dengan benar,” pungkasnya.

Related posts