Diduga Hirup Gas Beracun, 61 Warga Mandailing Natal Sumut Pingsan

RAKYAT MERDEKA — Setidaknya ada 61 warga Desa Sibanggor Julu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara (Sumut), yang pingsan diduga menghirup gas beracun dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) milik PT Sorik Merapi Geothermal Power (SMGP).

Oleh karena hal tersebut, mereka semua langsung dilarikan ke rumah sakit untuk bisa mendapatkan penanganan medis.

“61 orang dievakuasi ke rumah sakit. Kejadiannya sekitar pukul 18.00 WIB tadi sore,” ujar Kapolres Madina, AKBP Reza Akbar, dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (27/9).

Reza mengungkapkan, saat itu pihak perusahaan sedang melakukan uji alir sumur di wellpad tenggo. Di mana lokasi proyek memang tidak jauh dari pemukiman warga. Setelah itu, tiba-tiba warga mencium seperti aroma busuk, dan satu persatu warga jatuh pingsan.

“Memang (jarak rumah warga ke proyek) cukup dekat. Mereka langsung dievakuasi ke rumah sakit,” terangnya.

Atas insiden tersebut, Reza mengatakan pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Garis polisi juga dipasang di sekitar lokasi.

“Kasusnya masih dalam penyelidikan. Kita juga masih melakukan pendataan,” ujarnya.

Keracunan Gas

Diberitakan sebelumnya, pada Sabtu 17 September 2022, ada delapan orang yang jatuh pingsan akibat keracunan gas dari lokasi proyek milik PT SMGP.

Penyelidikan juga telah dilakukan pihak kepolisian. Akan tetapi, aktivitas di lokasi proyek terus berjalan.

Sebenarnya, kasus dugaan keracunan gas dari proyek PLTPB audah berulangkali memakan korban.

Seperti pada 25 Januari 2021 yang lalu, terjadi kebocoran gas beracun H2S dari sumur pengeboran di Wellpad Tenggo. Dalam kejadian tersebut, lima orang meninggal dunia dan 44 orang pingsan karena menghirup gas beracun dari pipa kran isolasi panas bumi.

Lalu, pada Senin 7 Maret 2022, kebocoran gas beracun dari aktivitas perusahaan tersebut terulang kembali.

Diketahui ada 58 orang mengalami keracunan gas H2S. Semua korban yang mengalami keracunan mendapatkan perawatan di rumah sakit karena mengalami mual-mual, pusing dan sesak nafas.

Namun, proyek tersebut tetap masih berlanjut. Polisi juga sama sekali belum menetapkan tersangka dari keracunan yang terjadi beraulang kali tersebut.

Related posts