Pelaku Penyiraman Air Keras ke Siswa SMK di Jaktim Tertangkap

RAKYAT MERDEKA — Seorang pelajar berinisial ABH (16) ditangkap pihak kepolisian terkait aksi penyiraman air keras yang dilakukan kepada seorang siswa SMK berinisial MA (17) di Pulogadung, Jakarta Timur.

“Sudah ditangkap,” ujar Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur Ipda Sri Yatmini ketika dimintai keterangan, Senin (14/8).

Dari pemeriksaan sementara, Sri mengatakan, pelaku menyiramkan air keras dikarenakan dendam dengan sekolah korban.

“Pengakuan ABH ada dendam antarsekolah,” terangnya.

Air keras sengaja dibawa pelaku

Sri menuturkan air keras itu memang dibawa pelaku saat berboncengan bersama dua orang temannya. Kemudian, saat melintas dan melihat korban, pelaku langsung menyiramkannya.

Disampaikan Sri, salah satu rekan pelaku berinisial A, yang juga ikut berboncengan mengaku tak tahu soal rencana penyiraman air keras itu. Sri juga mengatakan, untuk satu orang lain lainnya, pihaknya masih melakukan pencarian.

Sampai saat ini, pihak kepolisian juga sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah terkait aksi penyiraman air keras tersebut .

“Sudah koordinasi dengan pihak Kepsek, di mana dia sekolah dan Kepsek berjanji akan menghadirkan anak tersebut,” ujar Sri.

Kronologi peristiwa penyiraman air keras

Diberitakan sebelumnya, seorang siswa menjadi korban aksi penyiraman air keras yang diduga dilakukan beberapa pelajar lain di daerah Pisangan, Pulogadung, Jakarta Timur.

Peristiwa penyiraman tersebut terekam kamera video pengawas (CCTV) dan viral di media sosial. Terlihat di dalam video itu, korban tengah melintas mengendarai sepeda motor di tempat.

Namun di saat yang sama, segerombolan pelajar juga melintas dari arah berlawanan dengan menggunakan sepeda motor. Salah satu dari gerombolan tersebut kemudian menyiramkan sesuatu ke arah korban yang diduga air keras.

Terlihat, korban pun menghentikan kendaraannya dan memegang wajahnya yang diduga terkena siraman air keras.

Kanit Reskrim Polsek Pulogadung AKP Wahyudi menyebut, peristiwa itu terjadi pada Rabu (9/8) sekitar pukul 16.00 WIB. Akibat peristiwa penyiraman itu,  korban mengalami luka bakar ringan dan sudah mendapat perawatan di rumah sakit.

“Luka bakar ringan, sebagian nyiprat di muka dan tangan,” ucap Wahyudi, Kamis (10/8).

Related posts