Pengiriman Lambat, New York Sudah Kehabisan Vaksin Covid-19

Pengiriman Lambat, New York Sudah Kehabisan Vaksin Covid-19

Rakyat Merdeka — Negara bagian New York, Amerika Serikat (AS), sudah kehabisan vaksin Covid-19 pada Jumat (22/1/2021), kata Gubernur Andrew Cuomo. New York lalu mendesak pemerintahan Joe Biden agar mempercepat pengiriman vaksin virus corona selanjutnya.

“NYS (New York State) akan menghabiskan jatah dosis vaksin pertama kami hari ini. Namun alokasi berikutnya akan datang beberapa minggu,” tulis Cuomo di Twitter.

“Penyedia seharusnya menjadwalkan alokasi yang mereka bisa tepati. Kami tidak mau ada pembatalan,” tambahnya.

Joe Biden mulai menjabat sebagai presiden ke-46 AS pekan ini, dengan janji untuk melancarkan pengiriman vaksin corona yang tersendat.

Baru 16,5 juta vaksin Covid-19 yang disalurkan ke warga AS, dan Biden meminta ada 100 juta vaksinasi dalam 100 hari.

Cuomo dan Wali Kota New York City Bill de Blasio dalam sepekan terakhir, meminta pemerintah federal AS untuk mempercepat pengiriman vaksin virus corona.

Dalam surat terbuka kepada Biden pada Jumat, De Blasio berkata lebih dari 500.000 dosis telah disuntikkan di kota berpenduduk 8 juta orang tersebut.

“Kami kehabisan stok,” twit de Blasio.

“Kami butuh lebih banyak dosis segera agar kami dapat melindungi warga yang paling rentan di kota kami,” tambahnya.

Biden menandatangani serangkaian kebijakan untuk memperkuat AS melawan virus corona pada Kamis (21/1/2021), termasuk memperluas aturan masker dan pengujian.

Namun para pakar berpendapat, pemerintahan Biden akan kesulitan mempercepat pengiriman, karena kapasitas produksi yang masih terbatas. Sejauh ini baru dua merek vaksin corona yang disetujui di AS, yaitu Pfizer-BioNTech dan Moderna.

Covid-19 di Amerika Serikat telah menewaskan lebih dari 400.000 orang, dan menjadi negara dengan jumlah kasus terbanyak.

Pada Jumat (22/1/2021) Biden mengatakan, angka kematian bisa mencapai 600.000 sebagai perkiraan tertinggi. Sementara itu di New York City saja ada lebih dari 26.000 korban meninggal Covid-19.

Related posts