Tersambar Petir saat Latihan untuk Olimpiade, Peselancar Wanita Ini Tewas

Tersambar Petir saat Latihan untuk Olimpiade, Peselancar Wanita Ini Tewas

Rakyat Merdeka — Salah satu atlet selancar top El Salvador tewas tersambar petir saat berlatih untuk turnamen kualifikasi Olimpiade Tokyo.

Menyadur dari laman CBS News, pada Selasa (23/3/2021) Asosiasi Selancar Internasional mengeluarkan pernyataan pada Sabtu bahwa Katherine Diaz meninggal saat berlatih.

Asosiasi menyebutkan jika perempuan 22 tahun itu “mewujudkan kegembiraan dan energi yang membuat selancar begitu istimewa dan disayangi bagi kita semua.”

“Dia unggul di tingkat kompetisi internasional, mewakili negaranya dengan bangga di ISA World Surfing Games dan ISA World Junior Surfing Championship,” kata organisasi itu.

“Kami mengirimkan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Katherine, para peselancar El Salvador, dan semua orang di komunitas selancar internasional yang hidupnya dia sentuh.” sambungnya.

Insiden tersebut terjadi pada hari Jumat di Pantai El Tunico, sekitar 10 mil dari ibukota San Salvador, menurut media lokal.

Pamannya Beto Díaz, yang juga seorang pelatih selancar, mengatakan kepada ElSalvador.com bahwa dia pergi bersamanya dan dia bertemu dengan seorang teman untuk berlatih.

“Katherine mendekat untuk memeluk temannya, dan begitu dia memeluknya, terdengar petir,” katanya.

“Temannya terbang karena kekuatan petir dan itu merobohkan papan selancar saya. Katherine meninggal seketika.”

Katherine sedang mempersiapkan ISA World Surfing Games, yang akan diadakan dari 29 Mei hingga 6 Juni di pantai La Bocana dan El Sunzal di El Salvador.

Tujuh wanita teratas di acara tersebut berkesempatan ikut Olimpiade Tokyo, di mana cabang olahraga tersebut akan melakukan debut resmi di ajak Olimpiade.

Jose Diaz, saudara laki-lakinya, memposting foto bersamanya di Instagram, mengatakan “Kamu akan selamanya ada di hati kami. Tuhan memutuskan untuk mengambilmu sekarang. Kami sudah merindukanmu.”

Rosa Amelia Hernández, ibu Diaz, mengatakan kepada ElSalvador.com bahwa meskipun putrinya ingin dikremasi, mereka menguburkannya di seberang lautan tempat dia meninggal.

“Saya tidak bisa mengkremasi jenazahnya, tapi saya memastikan dia akan beristirahat di depan laut, karena laut adalah hidupnya,” kata Hernandez.

Yamil Bukele, presiden Institut Olahraga Salvador dan saudara lelaki Presiden Negara itu, berduka atas kehilangannya di Twitter.

“Ini kerugian besar bagi olahraga kami,” cuit Bukele.

“Semua solidaritas kami untuk keluarga selancar kami. Saya bersamamu dalam kesedihanmu.”

Related posts