Tertular Covid-19 Setelah Pertemuan Keluarga, Ibu dan Anak Tewas

Tertular Covid-19 Setelah Pertemuan Keluarga, Ibu dan Anak Tewas

Rakyat Merdeka — Seorang ibu dan anak perempuan di Inggris telah meninggal setelah 11 anggota keluarga terjangkit virus corona selama pertemuan Natal. Mereka mengaku telah mematuhi semua aturan yang ditetapkan oleh pemerintah Inggris. Pertemuan kali itu dibatasi hanya untuk untuk tiga rumah tangga, dan hanya bertemu selama beberapa jam.

Sesuai ketentuan, setiap anggota keluar mengklaim juga telah menjalani isolasi mandiri terlebih dahulu. Terlepas dari tindakan pencegahan, semua anggota keluarga yang berkumpul tersebut dinyatakan positif hanya beberapa hari setelah Natal.

Kashmir Bains, 64 tahun, dan putrinya Paramjeet, 43 tahun, terkena kasus parah, Menurut laporan BBC News. Paramjeet Kashmir dilarikan ke rumah sakit pada 4 Januari dan meninggal sehari kemudian. Ibunya meninggal empat minggu setelah itu.

“Ini sangat menghancurkan bagi kami sebagai sebuah keluarga,” putra dan saudara mereka Indy Bains mengatakan kepada BBC News.

Keduanya jatuh sakit saat vaksinasi dimulai di Inggris. Ny Daily News melaporkan menurut Universitas Johns Hopkins pada Senin (2/3/2021), virus Covid-19 telah menginfeksi sekitar 4,2 juta di Inggris dan menewaskan 123.187 jiwa. Populasi negara adalah 66,65 juta.

Sementara pemerintah Inggris mengatakan bulan lalu semua orang dewasa berusia 50 ke atas harus dapat menerima dosis vaksin pertama mereka pada awal Mei. Tapi semuanya sudah terlambat bagi keluarga Bains.

Kehilangan terbesar dialami keluarga yang tinggal di Wolverhampton, sekitar 20 mil barat laut Birmingham di Inggris utara itu. Pasalnya, mereka hanya memutuskan untuk berkumpul dengan alasan apa pun untuk Paramjeet.

“Paramjeet memiliki ketidakmampuan belajar dan menderita karena isolasi,” kata Bains kepada BBC News.

Pertemuan itu dihadiri Bains dan keluarganya, adik perempuannya dan keluarganya, bersama dengan ibu, ayah dan kakak perempuannya.

“Kami tidak bertemu orang lain sebelumnya, tidak ada yang mengalami gejala apa pun, kami masih belum tahu siapa yang membawa virus ke dalam keluarga, ke dalam rumah,” tambahnya.

“Tapi itu terjadi, dan itu adalah sesuatu yang harus kita jalani selama sisa hidup kita.”

Related posts