Rakyatmerdeka.co – News Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Sandiaga Uno, memohon polisi menunda pengusutan kasusnya sampai Pilkada DKI Jakarta 2017 selesai.
” Satu agar tidak dipolitisasi. Ke-2, ini persoalan dua orang berseteru. Tidak ada jalinan dengan warga Jakarta, ” kata Sandiaga di Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2017).
Sandiaga pada hari ini dipanggil polisi sebagai terlapor dalam masalah sangkaan tindak pidana penggelapan pejualan lahan di Jalan Curung Raya, Tangerang, Banten, pada 2012.
Masalah itu dilaporkan oleh Fransiska Kumalawati Susilo pada 8 Maret 2017, yang dalam laporan polisi, dimaksud bertindak sebagai kuasa hukum dari Djoni Hidayat. Waktu pada pekan lalu, Fransiska menyampaikan kalau dianya bertindakan atas nama keluarga Edward Soeryadjaya.
Sandiaga tak memenuhi pemanggilan pertama oleh Polda Metro Jaya pada hari ini. Dia pilih untuk berinteraksi dengan masyarakat.
Baca Juga : ” Sandiaga Dipolisikan, Anies Yakin Masih Bisa Menang “
Sandiaga memohon supaya Polda Metro Jaya memberi kesempatan masyarakat mengetahui serta berinteraksi dengan dia sebagai salah satunya calon pemimpin di Jakarta. Sandiaga mengakui cukup senang apabila keinginan penundaan pemeriksaan itu dikabulkan.
” Sesudah tanggal 19 April saya akan penuhi panggilan itu. Namun apapun keputusannya, saya bakal patut serta taat dengan hukum, ” kata Sandiaga.
Di segi lain, Sandiaga menuding ada usaha menjegalnya oleh oknum yang dekat dengan kekuasaan. Oknum itu menggunakan aparat untuk mempolitisasi satu masalah konflik perbedaan pandangan politik.
” Relevansinya tidak ada sama sekali, namun permasalahan hukum agar tim hukum tangani, ” tutur Sandiaga.
