China Menggeser AS Sebagai Kekuatan Angkatan Laut Terkuat

Rakyatmerdeka.coChina mungkin segera menggeser keseimbangan laut dunia dan menggeser AS sebagai penguasa modern lautan. Proses sudah berjalan, dan tidak banyak yang bisa dilakukan Washington untuk menghentikannya.

Terlihat terguncang oleh apa yang dilihatnya di foto yang menunjukkan hanya salah satu galangan kapal militer China di dekat Shanghai, majalah bisnis Forbes baru-baru ini mengatakan kepada para pembacanya sebuah kisah yang mengkhawatirkan tentang “tingkat yang mengesankan” dan “skala besar” modernisasi angkatan laut Tiongkok.

Galangan kapal memang tampak mengesankan. Di sana, orang dapat melihat total sembilan kapal perusak yang baru dibangun berjajar di sepanjang dermaga dan berlabuh di lembah galangan kapal. Sebaliknya, seluruh Angkatan Laut Kerajaan Inggris memiliki total hanya enam kapal kelas serupa, catat Forbes .

Seolah itu tidak cukup, galangan yang sama juga membangun kapal induk terbaru China – yang ketiga berturut-turut. Yang kedua, disebut  Shandong , ditugaskan oleh Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat awal pekan ini. Dirancang untuk membawa 36 jet tempur J-15, itu adalah kapal induk pertama yang diproduksi di China.

Yang sedang dibangun di galangan kapal Shanghai diharapkan menjadi lebih besar dan lebih baik. Secara khusus, itu akan memiliki ketapel elektromagnetik – seperti pembawa terbaru Angkatan Laut AS, USS Gerald R. Ford.

Galangan kapal yang satu ini hanyalah sedikit dari kemampuan China yang sesungguhnya.

AS Gigit Jari

Apa yang mungkin mengejutkan bagi Forbes telah memenuhi pikiran semua analis selama beberapa waktu. Media dan think tank AS sama-sama bersatu dalam keprihatinan mereka tentang kekuatan militer Beijing yang meningkat.

Pada bulan Juni, Pusat Keamanan Amerika berpendapat bahwa kemampuan industri dan teknologi China mungkin membantunya “mengalahkan Amerika di permainan mereka sendiri” dan mendapatkan keunggulan dalam perlombaan senjata baru.

RAND Corp menunjukkan bahwa program pengembangan militer China yang drastis telah memungkinkannya untuk menutup kesenjangan dalam kekuasaan dan teknologi. Bahkan, ini juga menempatkan AS di posisi yang tidak enak.

Sudah saatnya Washington mulai khawatir akan kehilangan superioritas militernya dari China yang sudah melebarkan sayapnya. Tetapi, ketika kita membicarakan tentang kekuatan angkatan laut, nampaknya sudah terlambat untuk berkata seperti itu.

“Program Yang Baru, Bahkan Tak Terpikir Oleh AS”

China telah menjadikan kekuatan angkata lautnya sebagai landasan modernisasi militernya. China secara aktif mengejar peran kekuatan militer global yang mampu memproyeksikan kekuatannya kemana pun di dunia. AS mungkin tidak memiliki kapasitas industri untuk bersaing melawan Beijing.

Vasily Kashin, Peneliti di Russian Academy of Sciences, beropini bahwa China akan lebih mudah menambah jumlah armada. Pasalnya, negara itu merupakan pembuat kapal terbesar di dunia. Dengan kapasitas galangan kapal yang besar, Beijing sudah menang atas Washington. Produksi kapal komersialnya pun sudah berantakan selama beberapa dekade terakhir.

Aleksandr Khramchikhin, seorang ilmuwan politik dan ahli militer, menggambarkan program pengembangan angkatan laut Tiongkok sebagai “belum pernah terjadi sebelumnya sama sekali.”

Khramchikhin berpendapat bahwa Beijing mungkin dapat menyaingi Washington dalam hal armada angkatan laut dalam satu dekade atau lebih. Dia secara khusus mencatat bahwa China telah mampu membangun fregat, korvet, dan bahkan perusak selusin selama beberapa dekade terakhir.

Menutup Celah Teknologi

Satu keunggulan yang dipegang AS adalah teknologi yang canggih. Ini bisa dipakai untuk mengekang kekuatan angkatan laut China yang muncul dengan membatasi akses Beijing ke teknologi modern. Para analis pun merasa bahwa strategi tersebut sepertinya tidak akan berhasil karena China sudah memiliki beberapa teknologi mutakhir. Ditambah fakta bahwa Tiongkok juga dekat dengan Rusia.

Mereka memiliki kemajuan teknologi yang luar biasa,” ujar Kashin. China merupakan negara kedua di dunia yang melengkapi kapal mereka dengan sistem senjata universal terpadu yang menyaingi kemampuan Aegis Amerika. Dan Aegis Amerika adalah sistem komando dan kontrol canggih yang menggunakan komputer dan radar yang kuat untuk melacak dan memandu senjata kapal.

Khramchikhin percaya bahwa teknologi angkatan laut Tiongkok sudah dalam banyak hal sebanding dengan teknologi AS. “China sudah memiliki teknologi tercanggih.”

Beberapa teknologi militer memang sangat sulit untuk dikuasai. Juga dibutuhkan waktu puluhan tahun untuk berkembang. Ini sangat relevan dalam kasus kapal selam, bidang di mana China masih membuntuti AS. Namun, di sini, kerja sama yang erat antara Beijing dan Moskow mungkin akan mempercepat pengembangan.

Baru-baru ini, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia akan terus bekerja sama dengan China sebagai “mitra strategis” di teknologi pertahanan. Dalam sisi lain, ia juga membantah rencana memasuki suatu aliansi militer yang formal dengan Beijing.

Kashin percaya bahwa semua komponen bisa berasal dari Rusia untuk mengembangkan proyek.

Washington mungkin memeperlambat Beijing di beberapa titik. Tetapi, seperti yang terlihat sekarang, AS tampaknya tidak memiliki sarana yang kredibel untuk mencegah China menjadi negara adidaya angkatan laut berikutnya di dunia dalam 1 atau 2 dekade.

Related posts