Rakyatmerdeka.co – News Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama merasa bersukur lantaran mempunyai karakter yang temperamental serta spontan. Hal semacam ini menyelamatkannya waktu kini difitnah oleh Ketua Balegda DPRD DKI Mohamad Taufik yang menyebutkan Ahok (sapaan Basuki) menyetujui penghapusan penambahan kontribusi.
” Saya bersukur banget diberi hati yang temperamental juga emosi, ” tutur Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (6/9/2016).
Ahok menyampaikan, dengan sifatnya yang temperamental, dia langsung emosi serta menuliskan kata ” gila apabila seperti ini bisa tindak korupsi ” pada draft disposisi. Pada akhirnya, kini disposisi itu jadi alat bukti ketidaksetujuannya atas penghapusan tambahan kontribusi.
Hal semacam ini bakal membantah ucapan Taufik yang menyebutkan dia sepakat dengan penghapusan tambahan kontribusi.
” Bila saya sepakat, mungkin saja enggak saya secara refleks menulis gila? ” tutur Ahok.
Baca Juga : ” Ahok Merasa Tudingan Kepadanya Itu Diduga Melibatkan orang Di Lembaga Eksekutif Pemerintah Provinsi DKI “
Waktu jadi saksi dalam sidang terdakwa mantan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja, Taufik mengatakan, Ahok telah sepakat untuk menghapus penambahan kontribusi sebesar 15 %.
Kesepakatan ini, menurut Taufik, disampaikan Ahok selesai melihat tabel simulasi. Dalam tabel itu, pengembang mesti mengeluarkan Rp 48 miliar untuk Pemprov DKI bila tambahan kontribusi yang dipakai sebesar 15 %. Kata Taufik, Ahok menilainya itu sama saja Pempro DKI merampok pengembang.
Tetapi, hal semacam itu dibantah Ahok dalam persidangan Senin kemarin. Ahok menyampaikan, dia tak pernah disodorkan tabel simulasi. Dia juga tak pernah mengatakan masalah ” merampok pengembang “.
Dia menilai Taufik sudah memfitnahnya serta memanfaatkan fitnah itu membohongi anak buahnya. Semuanya, kata Ahok, untuk meniadakan penambahan kontribusi dalam perda reklamasi.
