Gerindra Tolak Berkoalisi Bila PDIP Dukung Ahok

Gerindra Tolak Berkoalisi Bila PDIP Dukung Ahok

Rakyatmerdeka.co – News Partai Gerindra serta PDIP tengah menjajaki usaha menggalang kekuatan untuk Pilgub DKI 2017. Gerindra menyebutkan bakal menolak berkoalisi seandainya PDIP mensupport Gubernur DKI Basuki T Purnama (Ahok) yang tidak lain yaitu mantan kadernya.

Koalisi besar digagas Gerindra serta PDIP untuk melawan calon dari jalur independen. Pertemuan dengan sejumlah partai telah dikerjakan seperti dengan PKB, PKS serta PAN.

Akan tetapi, Ahok yang telah di dukung Partai Golkar, Partai Hanura, serta Partai NasDem mengaku masih tetap memerlukan PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sempat juga menyebutkan kalau pihaknya masihlah mempertimbangkan Ahok sebagai tokoh yang akan di dukung.

Lalu bagaimana hubungan Gerindra serta PDIP terkini?

” Komunikasi Gerindra serta PDIP soal cagub berjalan, berarti ada komunikasi baik di tingkat DPD DKI. Kami juga mendegar telah ada perbincangan pada calon-calon yang akan diusung, ” ungkap Sekjen Gerindra Ahmad Muzani di Gedung DPR, Kompleks Senayan, Jakpus, Senin (18/7/2016).

Gerindra memang telah mengumumkan beberapa nama yang punya potensi bakal diusung di Pilgub DKI. Dari mulai Sjafrie Sjamsoeddin, Sandiaga Uno, sampai Komjen Budi Waseso. Sebagian di antaranya dimaksud Muzani telah lakukan pertemuan dengan PDIP serta kandidat yang di ajukan partai pimpinan Ketum Megawati Soekarnoputri itu.

” Sekali lagi, komunikasi dengan PDIP sekarang ini begitu baik. Kami dapat laporan dari DKI juga bagus, calon-calon lain juga berkomunikasi dengan Gerindra, juga cukup bagus, ” katanya.

” Namun akhirnya kami belum tahu, serta Pak Probowo sebagai Ketua Dewan Pembina belum mengambil keputusan siapa calon yang akan kami angkat diantara beberapa nama yang telah mengedar yang pernah kami lansir, hingga saat ini putusan itu belum di ambil, ” tambah Muzani.

Gerindra sendiri memanglah perlu untuk berkoalisi untuk mengusung calon di Pilgub DKI. Pasalnya kursi Gerindra di DPRD DKI tak memenuhi untuk dapat mengusung pasangan calon sendiri.

Sampai sekarang ini Gerindra masih tetap buka peluang untuk berkoalisi dengan partai manapun termasuk juga dengan PDIP. Tetapi bila PDIP selanjutnya kembali mensupport Ahok pada pilgub DKI kelak, kata Muzani, Gerindra bakal balik kanan.

” Bila (PDIP) mengusung Ahokpasti kita bakalan tidak mengusung Ahok. Gantianlah, kita kan sudah pernah usung Ahok. Gantian agar partai lain yang angkat Ahok. Kita pastinya tidak akan mengusung Ahok, ” papar anggota Komisi I DPR itu.

Meskipun begitu, Gerindra bakal menghormati apa pun ketentuan PDIP kelak untuk Pilgub DKI 2017. Entah apakah jadi berkoalisi kembali seperti Pulgub DKI terlebih dahulu, atau berpisah jalan seperti saat Pilpres 2014.

” Kita begitu menghormati keputusan PDIP, apakah PDIP bakal berhimpun dengan kami dengan mengusung pasang X serta Y misalnya atau tak jadi. Koalisi itu sudah pasti bakal ditetapkan ke depan. Namun apa pun keputusanya sama-sama menghormati, ” tegas Muzani.

Sebelumnya Ahok menyatakan masih tetap perlu dukungan PDIP. Itu menguatkan pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kalau PDIP masih tetap berpeluang memberi dukungan Ahok di Pilgub DKI 2017.

” Perlu lah. Orang baik dengan PDIP kok kita. PDIP dari dulu juga beberapa kemungkinan saja kok. Saya sama Bu Mega kan soalnya, ” ucap Ahok, Senin (18/7).

Tiga partai pendukung Ahok yaitu Golkar, Hanura, serta NasDem menyongsong baik peluang PDIP berhimpun. Itu dianggap sanggup menambah kekuatan.

Related posts

Leave a Comment