Dokter Kesulitan Buat Kesimpulan Karena Kondisi Mirna Diformalin

Rakyatmerdeka.co – Saksi ahli forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), dokter Budi Sampoerno menuturkan kalau pekerjaan kedokteran forensik selalu bertemu dengan kondisi mayat yang terbatas, meskipun ada pula keadaan mayat yang masih utuh…

Menurutnya, dokter forensik mesti tetap bikin rangkuman dari sebab kematian serta jati diri mayat itu…

Kedokteran forensik itu selalu terkait dengan terbatasnya, korban yang kita cek bukan sekedar yang utuh, bahkan juga kita pernah cek beberapa kecil badan manusia, nah itu butuh kita kerjakan rangkuman, ” kata Budi dalam sidang dengan terdakwa Jessica di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Rabu…

Dia meneruskan, jika seorang sudah terserang racun sianida serta lalu meninggal dunia, jadi baiknya mesti secepat mungkin saja selekasnya di buat rangkuman. Kata dia, rangkuman itu di ambil baiknya kurang dari 4 jam, serta lalu sampel dari cairan yang sudah di ambil mesti didinginkan didalam freezer…

Dengan lihat gejala-gejala yang dihadapi korban, baru bisa di ambil rangkuman penyebabnya kematian korban. Sebab hal itu butuh dikerjakan, lantaran unsur sianida gampang sekali menguap, serta di kuatirkan saat di lakukan pengecekan lebih lama, racun sianida yang ada didalam badan itu bakal menghilang…

Sedang didalam masalah kematian Mirna (27), dokter forensik alami kesusahan karena keadaan mayat yang sudah diformalin…

Dalam masalah ini lebih susah lagi, lantaran telah di formalin, ” ucapnya…

Menurut Budi, mayat yang sudah diformalin bakal mengakibatkan kerusakan jaringan yang ada. Diketemukannya sianida di lambung Mirna sejumlah 0,2 miligram itu, karena ada dampak formalin yg tidak mengakibatkan kerusakan lambung, cuma hanya pada dinding lambung saja…

Kenapa di lambung itu masihl ada, lantaran formalin masuknya ke artena serta disebarkan keseluruh badan, sesaat isi lambung akan tidak terserang, mungkin saja hal itu yang mengakibatkan sianida masih diketemukan didalam lambung, ” tandas Budi…

Terlebih dulu, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, mendatangkan tiga saksi ahli pada persidangan dengan terdakwa Jessica (27). Satu diantara ketiga saksi ahli itu adalah dokter forensik dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo

Related posts

Leave a Comment