Luhut Sindir SBY ” Mantan Pemimpin Jangan Membodohi Rakyat “

Luhut-Sindir-SBY-Mantan-Pemimpin-Jangan-Membodohi-Rakyat

Rakyatmerdeka.co – News Pernyataan dari SBY yang merupakan mantan Presiden ke 6 Indonesia yang menyebutkan jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia mencapai 100 juta penduduk. Pernyataan tersebut di tanggapi oleh Luhut, pandangan dari Luhut sebagai mantan dari seorang pemimpin seharus nya bersikap mendidik, memberikan data yang benar. Bukan membodohi masyarakat dengan informasi yang tidak benar.

Menurut pandangan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan Pemerintah selalu mengacu dari data yang di keluarkan Badan Pusat Statistik ( BPS ), untuk data data yang di keluarkan sudah tidak di ragukan lagi karena data yang ada dari lembaga independen, dan data yang di keluarkan real sehingga pemerintah tidak berbohong dalam mengeluarkan data data kemiskinan.

Memberikan jaminan tentang angka kemiskinan yang turun pada saat jaman Jokowi juga di berikan Luhut, dikarenakan pemerintahan saat ini selalu mengutamakan pemberantasan angka kemiskinan di Indonesia.

“Jadi enggak mungkin kalau kita berbohong, bahwa kemiskinan single digit itu ada di zamannya Presiden Jokowi. Itu jangan anu, jangan malu ngakuin. Atau karena beliau hanya mantan walikota sama mantan gubernur, yang lain mantan apa. Nyatanya beliau bisa mendeliver, ya itu harus diakui,” ujar Luhut.

Luhut juga menjelaskan pentingnya memberikan didikan ke yang muda – muda untuk belajar berbicara secara gentleman, ksatria dan yang penting jangan plin plan, kiri kanan tidak jelas, ujar Luhut menambahkan.

Dimana dalam kunjungan SBY sebelumya ke kediaman Prabowo pada senin 30 juli yang lalu dan SBY menyebutkan angka kemiskinan di Indonesia mencapai 100 juta orang, dan juga menurut mantan Presiden RI ke 6 sebagai seorang pemimpin harus bisa dan sanggup mengatasi Kemiskinan.

Komentar dari SBY menuai beragam kritikan, terutama dari pemerintahan yang menyebutkan angka kemiskinan di Indonesia saat ini hanya berada di kisaran 26 juta jiwa saja.

Related posts