Propaganda ISIS, 2.171 WNI Terjebak Bawa Anak-Istri

RAKYAT MERDEKA – Komjen Boy Rafli Amar, kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT),  mengungkapkan, ada setidaknya 2.171 warga negara Indonesia (WNI) yang terjebak dalam propaganda ISIS. Para WNI yang terjebak itu akhirnya pergi membawa istri hingga anaknya ke Irak, Suriah, Filipina, dan Afghanistan.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/9), Boy mengatakan, jika foreign terrorist fighter ini berkaitan dengan WNI yang terjebak propaganda ISIS dan mereka telah berangkat bersama istri dan anak. Jika mereka lihat pendataannya berdasarkan kerja sama dengan jaringan intelijen.

Boy mengatakan ada 2.113 WNI yang pergi ke Irak dan Suriah. Dengan rincian, sebanyak 111 orang meninggal dunia, 195 orang kembali ke Indonesia, 556 dideportasi, dan 1.251 masih berada di zona konflik.

Kemudian add 35 WNI pergi ke Filipina, 13 orang masih berada di zona konflik, 11 orang meninggal dunia, empat orang kembali ke Indonesia, dan tujuh orang dideportasi.

Infografis: Pendukung ISIS dan Peta Menuju Suriah

Untuk di Afghanistan sendiri, Boy mengatakan, ada setidaknya 23 WNI, 10 orang berada di zona konflik dan merupakan relokasi dari Suriah, dua orang meninggal dunia, dan 11 orang dideportasi.

Boy yang juga merupakan mantan Kapolda Papua itu menambahkan, ada 529 WNI di Suriah yang tersebar di 115 kamp pengungsian. Dimana ada 21 WNI yang mendekam di penjara, 16 orang berada di perbatasan Turki, serta 377 orang yang belum diketahui keberadaannya.

“21 WNI yang berada di penjara tersebut di beberapa titik,” terang Boy.

BNPT sebelumnya juga menyatakan sedang memantau 399 grup yang ada di kanal media sosial yang terkait dengan konten radikalisme dan terorisme. Jumlah tersebut berdasarkan data per Agustus 2021.

Menurut Boy, mayoritas grup yang saat ini dipantau berada di aplikasi Telegram. Untuk aplikasi lain seperti Facebook dan WhatsApp pun juga tidak luput dipantau BNPT.

Related posts