Wacana Menkes Indonesia, Vaksin Booster Bisa Dibeli Tahun 2022

RAKYAT MERDEKA – Opsi vaksin Covid-19 sebagai booster atau suntikan ketiga, dibuka oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Dimana booster ini dapat dibeli masyarakat umum mulai 2022.

Dikatakan oleh Budi, nantinya masyarakat bisa memilih sendiri vaksin berbayar dengan merek apa yang ingin digunakan. Hal ini dikarenakan, untuk booster tahun depan, pemerintah hanya memberikan secara gratis pada 91,8 juta jiwa saja, bagi peserta BPJS Kesehatan yang golongan penerima bantuan iuran (PBI).

Lewat kanal YouTube DPR RI, dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR Senin (13/9), Budi juga mengatakan, “Kita harapkan akan terbuka, rakyat bisa membeli vaksin sendiri, jenis vaksin kita tentukan yang mendapat EUA. Dan orang-orang bisa memilih vaksinnya apa, sama seperti membeli obat di apotek”.

Dia juga menambahkan, pemerintah akan menyiapkan setidaknya 241,3 juta dosis vaksin booster di 2022 untuk 212,7 juta masyarakat Indonesia. Dipastikan juga, pemerintah akan memprioritaskan pembelian vaksin Covid-19 produksi dalam negeri.

Kriteria Vaksin

Budi mengatakan, ada kriteria vaksin Covid-19 dalam negeri yang akan dipakai, yaitu mereka yang melakukan penelitian serta pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia, sehingga dapat menghasilkan bibit vaksin sendiri.

Kemudian yang kedua, mereka yang menggunakan bahan baku vaksin dari Indonesia.

Yang terakhir, mereka yang pengemasan vaksin dilakukan di Indonesia.

“Vaksin tahun depan yang akan menjadi prioritas dibeli negara adalah yang diproduksi negara,” kata dia.

Dijelaskan juga oleh Budi, jika saat ini estimasi kapasitas produksi vaksin dalam negeri sebanyak 462 juta dosis yang akan mencukupi kebutuhan vaksinasi program pemerintah dan mandiri. Dia juga merinci, sepanjang Januari-Desember 2022 terdapat sejumlah timeline pengembangan produksi vaksin dalam negeri.

Setidaknya akan ada produksi sebanyak 120 dosis selama 2022, untuk vaksin Merah Putih dari Unair dengan platform inactivated virus dan vaksin Merah Putih dari LBM Eijkman dengan platform protein based.

Ada juga vaksin produksi Bio Farma (Vaksin BUMN) dengan platform protein based produksi 77 juta, vaksin produksi JBio-Zifivax dengan platform protein based sebanyak 50 juta dosis, dan vaksin Bio Farma yang memproduksi bulk Sinovac dengan 138 juta dosis.

Lanjutnya, ada vaksin produksi Kalbe Farma dengan olahan Sinopharm sebanyak 55 juta dosis.

Kemudian sebanyak 12 juta dosis vaksin berteknologi mRNA produksi PT Etana hasil transfer teknologi dengan Yuxi Walvax Biotechnology, China. Serta, vaksin Genexine produksi Kalbe Farma sebanyak 10 juta dosis.

Related posts