Benarkah Lebih Banyak Pria Meninggal karena Corona?

Sudah lebih dari 10.000 orang meninggal karena Virus Corona atau Covid-19. Tampaknya laki-laki lebih rentan terkena Virus Corona ini daripada perempuan.

Sebuah penelitian di Tiongkok menyebutkan bahwa 99 kasus pasien yang memerlukan rawat inap adalah laki-laki.

Sementara data di Italia menyebutkan bahwa 70 persen pasien Virus Corona di negara tersebut melibatkan laki-laki. Jumlah kasus Italia yang kini sudah melampaui 41.000 orang, dengan lebih dari 3.500 kematiannya.

Italia yang memiliki populasi tertua kedua di dunia di belakang Jepang ini telah melaporkan bahwa sudah lebih dari 70 persen kematian Virus Corona yang terjadi pada laki-laki, menurut dari Istituto Superiore di Sanita, Badan Kesehatan Negara.

Kebenaran yang jujur adalah bahwa hari ini kita tidak tahu mengapa COVID-19 lebih parah untuk pria daripada wanita atau mengapa besarnya perbedaan lebih besar di Italia daripada Tiongkok,” kata Sabra Klein, profesor di Johns Hopkins ‘Bloomberg School of Public Kesehatan, pada Kamis (2/4).

Apa yang kita tahu adalah bahwa selain usia yang lebih tua, menjadi laki-laki adalah faktor risiko untuk hasil yang parah dan masyarakat harus disadarkan,” jelas Klein.

Penemuan Italia yang cocok dengan studi medis pada 99 pasien di Tiongkok yang diterbitkan di The Lancet pada 30 Januari lalu.

Sebuah gambar muncul dari 2019-nCoV sebagai patogen baru yang secara tidak proporsional memengaruhi pria yang lebih tua, terutama bagi mereka yang memiliki penyakit seperti jantung dan diabetes,” jelas Anjana Ahuja, seorang penulis sains, pada saat itu.

Ahuja mengutipkan beberapa faktor, seperti merokok atau perawatan di rumah sakit sebagai alasan perbedaan tersebut. Namun , juga mengatakan bahwa perbedaan hormon dapat memengaruhi respons sistem kekebalan pria terhadap virus, seperti yang dilakukan para peneliti.

Berkurangnya kerentanan perempuan terhadap infeksi virus bisa dikaitkan dengan perlindungan dari kromosom X dan hormon seks, yang memainkan peran penting dalam kekebalan bawaan dan adaptif,” tulis para peneliti.\

Selain itu, ada sekitaran setengah pasien yang terinfeksi Virus Corona ini memiliki penyakit kronis yang mendasari, terutamanya penyakit kardiovaskular dan diabetes, ini mirip dengan MERS-CoV.

Hasil kami menunjukkan bahwa 2019-nCoV lebih mungkin menginfeksi laki-laki dewasa yang lebih tua dengan komorbiditas kronis sebagai akibat dari fungsi kekebalan tubuh pasien yang lebih lemah,” kata para peneliti.

Related posts