Ma’ruf Nilai Stunting Masih Tinggi

Ma'ruf Nilai Stunting Masih Tinggi

rakyatmerdeka.co – Wakil Presiden Indonesia, Ma’ruf Amin menilai bahwa pencoretan Indonesia dari negara berkembang sebagai ironi, karena ada nya angka kemiskinan dan stunting yang masih cukup tinggi.

“Sudah beralih ke negara maju, namun angka kemiskinan masih juga tinggi dan stuntingnya masih cukup tinggi,” kata Ma’ruf di Bangka Belitung, Kamis (27/02).

Negara maju yang harus diukur dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya, tingkat kemiskinannya, stunting, dan pengangguran masyarakat yang harus rendah.

“Oleh karena itu, predikat masuk kedalam negara maju harus menjadi motivasi sehingga Indonesia yang menjadi negara di posisi high income country,” kata Ma’ruf.

Badan Pusat Statistik (BPS) yang sebelumnya mencatat jumlah penduduk miskin yang ada di Indonesia sampai bulan September 2019 sudah mencapai 24,79 juta orang banyaknya. Angka ini menurun 0,88 juta orang jika dibanding dengan bulan September 2018.

Meskipun begitu, BPS tetap mencatat disparitas kemiskinan antar daerah dan kota Indonesia yang masih tinggi. Tercatatnya persentase kemiskinan kota yang masih mencapai 6,56 persen. Sementera jika untuk desa sudah di hitung persentase hanya mencapai 12,6 persen.

Ma’ruf yang mengapresiasi Provinsi Bangka Belitung yang berhasil mencegah dan menanggulangi stunting. Angka stunting di Provinsi Bangka Belitung dibawah nasional yaitu 23,4 persen atau 30.978 balita. Angka itu lebih rendah dari prevalensi nasional yang ada pada angka 27,7 persen.

Ma’ruf juga turut meminta agar semua daerah dapat menurunkan angka stunting yang sesuai dengan target Pemerintah, yakni 14 persen. Hal itu dibuat agar membangun sumber daya manusia Indonesia unggul di masa depan.

BACA JUGA :

Oppo Find X2 Segera Meluncur

Related posts