Moeldoko di Ancam Akan Dibunuh

Moeldoko di Ancam Akan Dibunuh

Rakyatmerdeka – Pada aksi 21-22 Mei lalu terdengar adanya ancaman pembunuhan sejumlah pejabat penting Negara, salah satunya ialah Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko. Karena ancaman tersebut Moedoko saat ini mau tidak mau mendapatkan pengamanan yang lebih ketat, meskipun Moeldoko sendiri kurang suka di kawal saat dia sedang beraktifitas.

Menanggapi hal tersebut Polri pun dengan cepat merespon, Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol. Dedi Prasetyo mengatakan aktor intelektual kerusuhan 21-22 Mei sampai saat ini masih belum tertangkap. Pihaknya sendiri juga perlu mengumpulkan bukti yang kuat dari keterangan keenam tersangka yang sudah berhasil diringkus atas kepemilikan senjata api dan rencana pembunuhan tersebut. Dedi sendiri pun belum dapat memastikan apakah Moeldoko masuk kedalam daftar orang yang menjadi target pembunuhan pasca kejadian 21-22 Mei silam.

Mantan Panglima TNI itu tidak terlalu memikirkan ancaman tersebut dan tidak merasa takut. “Tadinya saya abaikan hal yang seperti beginian, sekarang saya harus dikawal dua orang dari Kopassus”, saya sebenarnya tidak ingin ambil pusing dengan hal yang kayak gitu – gitu. Moeldoko menilai, ancaman tersebut merupakan tugasnya sebagai pejabat publik dalam menjaga kedaulatan negara, terlebih lagi Moeldoko sendiri terlahir dengan darah sebagai prajurit untuk itu (menjaga kedaulatan negara), sikap saya tidak akan berubah bagi siapa saja yang mengganggu kedaulatan negara, akan saya lawan karena itu bagian dari tugas saya yang tidak akan bisa saya abaikan.” tuturnya. Sementara itu terkait dengan keluarga, kata Moeldoko, istri dan anak – anak saya tidak diberikan pengawalan secara khusus seperti dirinya yang dikawal dua komando pasukan khusus.

Baca Juga: Amien Rais Diperiksa Kapolda

Disamping itu Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian akhirnya mengumumkan kepada publik empat tokoh nasional yang menjadi target pembunuhan pasca kejadian 21-22 Mei, yakni Menko Polhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BIN Budi Gunawan dan Staf Khusus Presiden bidang Intelijen Gories Mere. Perihal ini disampaikan oleh oleh Tito dihadapan Wiranto saat menggelar konferensi pers di kantor Menko Polhukam, Jakarta Selasa 28 Mei 2019.

Tito melanjutkan keempat nama yang menjadi target pembunuhan pasca kejadian 21-22 Mei diketahui dari pemeriksaan pada enam tersangka yang berhasil diamankan terkait kerusuhan tersebut. “Dasar kami sementara ini hanya BAP (Berita Acara Pemeriksaan) itu resmi, dan hasil dari pemeriksaan pada tersangka yang sudah kami amankan bukan karena informasi intelijen,” ucap Tito kepada media pada saat jumpa pers.

Related posts