Kenaikan Kasus Covid di RI Buat Kasus Kematian Meningkat

RAKYAT MERDEKA — Bertambahnya jumlah kasus konfirmasi dan kematian warga akibat dari terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia mengalami peningkatan dalam sepekan terakhir.

Di mana kasus harian tercatat menembus angka 4.707 kasus pada Selasa (1/11). Jumlah tersebut merupakan tambahan kasus tertinggi yang terhitung semenjak 26 Agustus 2022.

Adapun kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19 terhitung 43,53 persen lebih tinggi dibandingkan dengan temuan kasus pada sepekan sebelumnya. Sementara untuk kasus kematian meningkat sebanyak 44,61 persen.

Dengan perincian, selama periode 26 Oktober hingga 1 November, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 22.114 kasus. Sementara itu, selama periode 19-25 Oktober, yakni sepekan sebelumnya, kasus Covid-19 berjumlah 15.407 kasus.

Meningkatnya kasus konfirmasi Covid-19 itu juga bersamaan dengan tren kenaikan kasus kematian warga akibat Covid-19. Di mana selama periode 19-25 Oktober, kasus kematian Covid-19 berjumlah sebanyak 130 kasus, dan pada sepekan setelahnya bertambah menjadi 188 kasus kematian.

Berdasar data yang ada tersebut, dapat dilihat bahwa laporan kasus kematian Covid-19 konsisten berada di atas 20 kasus sehari selama tujuh hari berturut-turut atau selama periode 24-30 Oktober.

Kemudian pada 31 Oktober kasus kematian bertambah 34 kasus dalam sehari, dan pada 1 November kasus bertambah menjadi 32 kasus.

Potensi Kenaikan Virus Corona

Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan (Menkes) sudah mewanti-wanti mengenai potensi kenaikan kasus virus corona pada Februari 2023.

Saat itu, Budi mengatakan potensi ini tetap perlu diwaspadai, mengingat adanya varian baru Covid-19 ini mulai menyebabkan kenaikan kasus di sejumlah negara. Di mana salah satunya Omicron XBB yang terjadi di Singapura.

Baru-baru ini, Indonesia juga memberikan laporan mengenai temuan empat kasus varian XBB. Dengan perinciannya, tiga kasus ditemukan di DKI Jakarta dan satu kasus di Surabaya.

Satu kasus di DKI adalah Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari Singapura, begitu pula pasien XBB dari Surabaya. Sementara untu dua kasus lainnya merupakan transmisi lokal.

Related posts