Narji Memilih PKS, Begini Komentar Demokrat 

RAKYAT MERDEKA – Setelah gagal menggaet Sunarji alias Narji Cagur, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat angkat suara. Narji sendiri diketahui  lebih memilih berlabuh ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebelumnya, Narji sempat dikabarkan telah bergabung dengan Demokrat setelah Ketua Bappilu Partai Demokrat, Andi Arief mengunggah foto Narji melalui akun Twitternya di awal Desember lalu.

Menanggapi hal tersebut, Kamhar Lakumani selaku Deputi Bappilu Demokrat mengaku, jika mereka legowo dengan keputusan Narji. Mendapat kabar tersebut, pihaknya menilai keputusan Narji gabung PKS merupakan hak prerogatifnya.

“Ini sepenuhnya menjadi prerogatif Mas Narji untuk memutuskan dan kami menghormati itu,” kata Kamhar, Rabu (5/1).

Kamhar menilai, kerabatnya Andi Arief, yang sempat berkomunikasi secara intens dengan Narji juga telah mengucapkan selamat kepadanya atas keputusannya masuk PKS.

Diakui Kamhar, Demokrat memang sempat berkomunikasi dengan Narji sebelum dia memilih PKS. Akan tetapi, kala itu, Narji hanya tengah melakukan penjajakan dan melihat peluang bergabung dengan partai.

“Narji memang pernah mendiskusikan kemungkinan masuk demokrat, tapi dia dalam tahap mempelajari termasuk peluangnya ke depan,” ujarnya.

Kamar juga telah memberi ucapak selamat kepada Narji. Dia juga memastikan partainya akan terus berkomunikasi baik dengan komedian grup komedi Cagur itu.

Keputusan memilih PKS

Sebelumnya, Narji sudah angkat suara mengenai keputusannya memilih PKS. Dia mengatakan, jika dia memiliki ingatan panjang dengan partai Islam itu sejak akhir 90an. Ia memuji tindakan PKS yang kerap berada di garda terdepan membantu masyarakat.

“Itu yang membuat saya berpikir, di PKS ini saya tidak berpikir secara politis. Paling utama berpikir secara sosial,” jelas Narji di kantor DPD PKS Kota Tangerang Selatan, Rabu (5/1).

Sementara itu, selain Demokrat, Narji mengaku sempat dekat dengan sejumlah partai, sebelum dia resmi bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) per akhir Desember lalu. Partai-partai tersebut antara lain, Partai Amanat Nasional (PAN), Gerindra, bahkan didekati Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

“Dulu saya juga pernah komunikasi dengan PAN, teman Demokrat. Teman-teman PSI pun sering datang ke rumah ngobrol,” ujarnya di kantor DPD PKS Kota Tangerang Selatan, Rabu (5/1).

 

Related posts