Pelantikan Presiden Indonesia, Jokowi Dijaga Ketat

Rakyatmerdeka.co – Presiden Indonesia, Joko Widodo, dilantik untuk masa jabatan kedua pada hari Minggu (20/10) dengan sedikit keriuhan publik karena pasukan keamanan tinggi dan protes dilarang sebagai tanda meningkatnya frustrasi publik dengan pemerintahannya.

Dalam pidato pengukuhannya kepada Parlemen, Jokowi mempresentasikan program pro-bisnis untuk memperkuat industri, membangun infrastruktur dan mengurangi peraturan dan birokrasi.

Dia tidak mengatakan apa-apa tentang isu-isu kritis yang muncul sejak kemenangan pemilihannya pada bulan April, termasuk hukum untuk melemahkan perang melawan korupsi dan undang-undang yang akan melarang seks di luar nikah dan membatasi kebebasan berekspresi.

Ketika ia meninggalkan istana kepresidenan ke Parlemen untuk mengambil sumpah jabatan, Jokowi mengatakan kepada Medium88 bahwa ia telah memutuskan untuk menjaga pelantikan karena itu hanyalah kelanjutan dari kepresidenannya.

“Saya mengalaminya lima tahun lalu,” kata Presiden Jokowi. “Secara alami, kedua kalinya bagi saya terasa normal.”

Tetapi langkah-langkah keamanan mencerminkan meningkatnya tantangan bagi kepresidenannya.

Sepuluh hari yang lalu, kepala menteri keamanan negara Indonesia, Wiranto, diserang dan ditikam oleh pasangan supporter ISIS ketika ia keluar dari mobilnya. Pihak berwenang mengatakan bahwa para penyerang adalah anggota kelompok teroris Islam, Jamaah Ansharut Daulah, yang telah berjanji kesetiaan kepada ISIS dan telah bertanggung jawab atas beberapa serangan mematikan di Indonesia.

Sejak penikaman itu, polisi mengatakan mereka telah menangkap lusinan orang yang berafiliasi dengan kelompok itu, yang umumnya dikenal sebagai JAD, termasuk beberapa yang diduga bersiap menjadi pembom bunuh diri.

Setidaknya 31.000 perwira polisi dan personel militer dikerahkan di sekitar Jakarta untuk memberikan keamanan bagi pelantikan. Jalan-jalan utama ditutup, dan pengangkut personel berlapis baja diparkir di sekitar kota.

Jokowi juga mengatakan kepada wartawan bahwa ia akan mengumumkan komposisi kabinetnya pada hari Senin (21/10). Dia sedang mempertimbangkan menunjuk anggota kabinet dari partai-partai yang menentangnya selama pemilihan April, dalam upaya untuk membangun dukungan politik untuk agenda pembangunan ekonominya.

“Setelah pelantikan,” katanya, “yang paling penting bagi kita adalah bekerja sama untuk membawa negara ini ke Indonesia yang maju.”

Related posts