Penolakan DWP 2019 Di Jakarta, Rusuh Di Balai Kota

Rakyat Merdeka – Sekelompok orang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Islam (GPI) sedang melancarkan aksi unjuk rasa agar DWP 2019 tidak diselenggarakan di Jakarta di depan gedung Balai Kota, Jakarta Pusat pada hari Kamis (12/9).

Massa ingin Anies Baswedan, selaku gubernur DKI Jakarta, untuk menolak penyelenggaraan Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019. Aksi demo berujung rusuh. Pembakaran ban dilakukan sebanyak dua kali, massa pun menggedor gerbang Balai Kota, dan juga memblokir jalanan tersebut sebelum dihentikan oleh pihak berwajib.

Pasalnya, menurut kelompok ini, konser DWP merupakan konser maksiat.  Pemprov DKI memberikan izin untuk penyelenggaraan konser musik EDM yang dihadiri oleh DJ-DJ yang sudah mendunia.

Konser DWP 2019 pun akan diselenggarakan pada tanggal 13 sampai 15 Desember di Kemayoran.

Massa GPI ingin menghentikan konser DWP karena menueur mereka, DWP merupakan acara maksiat dimana tempat tersebut dipenuhi oleh alkohol dan seks bebas. Menurutnya, ini tidak pantas untuk diselenggarakan di ibukota. Sedangkan, paham yang dianut masyarakat Indonesia tidak sebebas itu.

Anies, saat ini pun tidak menjawab pertanyaan apa pun perihal penolakan ini. Namun, Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta Alberto Ali memberikan keterangan bahwa memang Pemprov DKI memberikan izin. Namun, izin tersebut diberikan dengan catatan.

Panitia DWP diharuskan untuk menghormati nilai budaya Indonesia juga memastikan bahwa acara tersebut bebas dari narkoba. Bilamana pihak DWP melanggar, maka izin acara akan dicabut.

Baca Juga: Richard Kevin Dan Cut Tari Menggelar Acara Pernikahan Hari Ini

Namun, GPI tetap tidak menerima keputusan tersebut. Juru bicara GPI pun ingin agar Anies berpihak ke mereka untuk menolak acara tersebut. Ia juga mengatakan bahwa Anies merupakan gubernur yang dipilih oleh umat Muslim. Sehingga, tidak seharusnya Anies memberikan izin pada panitia untuk menyelenggarakan acara tersebut di Jakarta.

Dan bila Anies tetap memberikan izin, maka pihak GPI akan melakukan evaluasi terhadap jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta.

Sebelumnya, GPI merupakan pendukung utama Anies-Sandi pada pemilihan gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Mereka mengakui bahwa mereka mendukung pasangan tersebut dengan segenap hati dan dengan ridho Allah SWT.

Pada hari Rabu (11/12) kemarin, Anies pun sempat didemo oleh Geprindo (Gerakan Pribumi Indonesia). Mereka menuntut Anies untuk segera meninggalkan jabatannya.

Related posts