Penyesalan Yuka Tamada Pernah Menjadi Pelaku Bully

RAKYAT MERDEKA — Musisi Yuka Tamada ungkap penyesalan karena kelakukan di masa lalu. Ia mengaku pernah menjadi pelaku bully saat masih duduk di bangku sekolah.

Menurut Yuka, sosok teman yang menjadi korban bully ini memang memiliki ciri khas, sehingga sering diperlakukan berbeda oleh anak lainnya di sekolah.

Yuka Tamada

“Cara ngomongnya dia sama anak sekolahan lain beda. Makanya dia kalau masuk ruangan orang lihatnya, ‘apa sih?’. Aku salah satu pelaku juga, ikut-ikutan,” ujar Yuka, dalam konferensi pers virtual.

Namun, setelah dewasa, dia baru menyadari bahwa perbedaan yang dimiliki temannya kala itu tak seharusnya dipermasalahkan. Pasalnya, setiap manusia memang diciptakan dengan keunikan masing-masing.

“Gila! Apa yang aku lakukan dulu salah. Itu termasuk pembulian,” ujar perempuan berdarah Jepang-Bugis itu.

Berdasarkan sosok temannya itu, Yuka pun terinspirasi menciptakan lagu yang baru dirilisnya, bertajuk Pelangi. Menyampaikan bahwa setiap manusia memiliki banyak warna yang menjadikan tiap individu berbeda.

Hal itu juga sekaligus menjadi permintaan maaf Yuka pada temannya itu. Setelah menyadari semuanya, dia menyesal pernah menjadi pelaku bully. “Malah aku pelakunya. Ih bodoh banget aku.”

Related posts