Trump Belum Divaksin Covid-19, Ini Penyebabnya

Trump Belum Divaksin Covid-19, Ini Penyebabnya

Rakyat Merdeka — Presiden AS Donald Trump disebut belum menerima vaksin Covid-19 karena dianggap masih punya kekebalan setelah terpapar Oktober lalu.

Pernyataan itu disampaikan Surgeon General AS Jerome Adams, setelah muncul pertanyaan mengapa sang presiden belum divaksinasi.

Adams bersama Wakil Presiden MIke Pence divaksin pada Jumat (18/12/2020) dan disiarkan langsung, untuk menenangkan publik bahwa vaksinnya aman.

Tanya pun merebak bagi publik, mengapa Trump tak ikut serta. Adams pun memberikan penjelasan ilmiah alasannya pada Minggu (20/12/2020).

“Dari kacamata ilmiah, saya ingin mengingatkan publik bahwa presiden masih punya kekebalan Covid-19 selama 90 hari,” kata dia dikutip CBS’ Face the Nation.

Pejabat tinggi di sektor kesehatan AS itu menerangkan, presiden berusia 74 tahun ersebut mendapat perawatan antibodi monoklonal setelah terpapar Oktober lalu.

Karena itu, Trump diimbau untuk tidak seepatnya mendapatkan vaksin virus corona dan harus mendiskusikan kapan saat yang tepat.

Presiden dari Partai Republik itu sempat menghabiskan tiga hari dirawat di Walter Reed, dan mendapat pengobatan antibodi monoklonal dari Regeneron.

Dr Anthony Fauci, pakar penyakit menular AS mengemukakan kepada CNN, adalah ide yang bagus jika presiden ikut berpartisipasi dalam vaksinasi.

Meski sudah pernah terpapar Covid-19, Trump tidak mendapat jaminan dia bakal kebal.

“Tapi, itu pilihan pribadi presiden dan dokternya,” kata dia.

Fauci menjelaskan kemungkinan sang presiden masih mendapatkan sistem kekebalan yang tinggi di tubuhnya. Jadi, dia harus menunggu sebelum divaksin.

Pada Rabu (16/12/2020), sumber dari Gedung Putih kepada CNN mengungkapkan, presiden tidak akan menerima vaksin sebelum dokternya mengatakan sebaliknya.

Menurut sumber tersebut, presiden ke-45 AS itu sangat siap jika dirinya disuntik. Tetapi, dia ingin memastikan pekerja medis mendapatkannya lebih dulu.

Pada 11 Desember, Badan Obat dan Makanan AS (FDA) memberikan izin penggunaan darurat vaksin Covid-19 pada Pfizer, dengan Moderna Menyusul Jumat.

Dilansir Daily Mail, distribusi dua vaksin itu sudah mulai dipersiapkan dengan tenaga kesehatan dan pekerja esensian lainnya berada di barisan terdepan.

Kemudian anggota Kongres AS yang masuk ke dalam kelompok bersiko seperti Ketua DPR Nancy Pelosi (80) dan Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell (78).

Presiden terpilih Joe Biden dan istirnya akan menerima suntikan Senin (21/12/2020), Mantan presiden seperti Barack Obama dan George W BUsh juga menyanggupi melakukannya secara terbuka.

Adams melanjutkan, masyarakat seharusnya tidak perlu risau jika Trump dan Ibu Negara Melania tak kunjung mendapatkan vaksin virus corona.

Dia mengimbau warga AS dengan kesadaran diri agar mendaftar vakasinai, sehingga ekonomi bisa pulih dan hidup normal kembali diraih.

Related posts