Jahe Merah Diyakini Cegah Corona, Harga Memuncak

Jahe Merah Diyakini Cegah Corona, Harga Memuncak

rakyatmerdeka.co — Setelah munculnya kasus virus corona di Indonesia serta memicu kenaikan harga sejumlah komoditas. Terutama jahe merah, yang diyakini dapat cegah corona. Di Jakarta Pusat, harga jahe yang sudah naik lebih dari dua kali lipat dari harga biasanya.

“Jahe Putih saja sudah Rp 60 ribu, sedangkan jahe merah Rp 120 ribu. Sudah naik dari beberapa waktu yang lalu, kalau jahe merahnya kosong melulu dan baru sekarang ada,” kata pedagang, Abdul Bahri.

Harga jual yang dikurangi oleh para pedagang apabila pembelinya langganan tetap. Itupun berkurangnya hanya sekitar Rp 10 ribu. Jika harga normalnya, jahe putih ini hanya dihargai dengan Rp 35-40 ribu per kilogram. Sedangkan jahe merah dihargai dengan sekitaran Rp 55 ribu.

Selain itu, Bahri juga mengaku kesulitan untuk mendapatkan jahe merah. Bahkan pembelian ke Pasar Induk Senen sudah dibatasi pembelian hanya maksimal 2 kilogram. Meskipun demikian, dia mengatakan pembeli jahe masih sangat ramai walau harga yang sudah melonjak dengan drastis.

“Alhamdulillah ya, ada aja orang yang mau beli. Kebanyakan juga kiloan belinya,” jelasnya. Namun, harapnya sih keadaan kembali normal aja. Pasalnya, harga jahe yang melonjak sangat memberatkan pedagang untuk berbelanja barang dagangan,

Sementara dari itu, pedagang lain, Yadi (39) juga menjual jahe dengan harga yang sama. Kenaikan itu sudah terjadi sejak Presiden Jokowi mengumumkan adanya kasus corona di Indonesia.

Yadi juga mengaku untuk mendapatkan stok jahe harus berebutan dengan pembeli yang lain di Pasar Induk Senen. “Ya, gampang susah. Kalau ga ditungguin ya udah kehabisan, karena stoknya kurang dan harus berebut. Yang ketinggalan ngantri ya kehabisan,” kata Yadi, pedagang.

Sementara itu, komoditas lain yang tidak mengalami kenaikan harga. Melonjaknya nilai jual barang hanya terjadi untuk barang-barang yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Pasalnya, jahe dibutuhkan untuk sehari-hari. Selain dijadikan minuman, juga dipakai untuk bumbu masakan. “Kita ya terima aja, jadi mau gimana lagi, kita juga perlu,” ucap Yanti, pembeli.

Dia hanya berharap kondisi ini dapat segera normal sehingga semua barang kembali pulih dan tak ada lonjakan yang drastis.

Related posts