Olahan Ulat Akan Resmi Jadi Pilihan Bahan Makanan Aman di Eropa

Olahan Ulat Akan Resmi Jadi Pilihan Bahan Makanan Aman di Eropa

Rakyat Merdeka“Mealworm”, makanan berbahan ulat akan segera masuk ke dalam hidangan Eropa setelah disetujui sebagai makanan manusia di wilayah tersebut.

Keputusan itu dikeluarkan pada Rabu (13/1/2021) oleh Badan Keamanan Makanan (EFSA), membuka jalan untuk ulat digunakan utuh dan dikeringkan dalam kari dan resep lainnya sebagai tepung untuk membuat biskuit, pasta, dan roti.

Kategori untuk melaworm ini, seperti larva kumbang, yang sebelumnya sudah digunakan di Eropa sebagai bahan makanan hewan peliharaan.

Larva berwarna kuning kaya akan protein, lemak dan serat, mungkin akan muncul di piring-piring makanan Eropa di tahun-tahun mendatang, kata ahli kimia EFSA dan ilmuwan makanan Ermolaos Ververis mengatakan kepada Reuters.

Di bawah pengawasan EFSA, mealworm adalah serangga pertama yang dinilai oleh badan UE di bawah peraturan “makanan baru” yang mulai berlaku pada 2018.

“Ada minat besar dari komunitas ilmiah dan juga industri makanan di sektor serangga yang bisa dimakan,” katanya seperti yang dilansir dari Daily Mail pada Kamis (14/1/2021).

Orang-orang di sebagian besar dunia, termasuk beberapa bagian Afrika, Australia, dan Selandia Baru, sudah menikmati kedai makanan serangga, burger jangkrik, dan makanan berbahan dasar ulat lainnya.

Setelah Komisi Eropa meratifikasi dukungan ESFA, Eropa akan bergabung mengesahkan larva sebagai makanan manusia.

Beberapa sosiolog, percaya bahwa ada hambatan psikologis yang sangat kuat di Eropa untuk ulat kuning mulai tersedia di rak-rak makanan supermarket di sana.

“Ada alasan kognitif yang berasal dari pengalaman sosial dan budaya kami, yang disebut ‘faktor yuck (jijik)’ saat memakannya, bagi banyak orang Eropa,” kata Giovanni Sogari, seorang peneliti sosial dan konsumen di Universitas Parma di Italia.

Selanjutnya, ia berkata, “Dengan waktu dan keterpaparan, sikap seperti itu bisa berubah.”

EFSA mengatakan telah menerima 156 aplikasi untuk penilaian keamanan “makanan baru” sejak 2018, yang mencakup segala hal mulai dari makanan yang diturunkan dari alga hingga serangkaian spesies serangga.

Related posts